The Leader

Rp. 74,000


Item Name The Leader
Price Rp 74,000
Description The Leader
Genre: Nonfiksi
Penulis: Meydi Priyato
Tebal: xv + 535 halaman
Ukuran: 14x21 cm
Desain Cover: Sholahuddin Al Ayyubi

ORDER via SMS
ketik JUDUL JUMLAH NAMA ALAMAT
kirim ke 083831498380
Available Stock cetak sesuai pesanan
Misc


SEKILAS TENTANG ISI BUKU

DUA Orang serius sedang melakukan permainan catur, satunya memilin-milin kumisnya seraya menggosok bagian belakang kepalanya. Lawannya nampak mengernyitkan matanya melihat waspada, mau memainkan papan catur kemana. Keseriusan inilah umpamanya sebuah teka-teki. Dia berjalan seiring, juga kadang bersitegang akan kemampuan, perubahan maupun pengalaman. Meskipun akhirnya mereka hanya menggeser salah satu prajuritnya selangkah. Namun dampak penggeseran 'pion' itu mengancam sang raja lengser bahkan masuk kotak.
Pengalaman melakukan survey ke sudut lapangan mengasah kita bahwa di situlah sumber 'productivity' berada. Menelaah hasil sehari-hari bisa saja perkembangan nyata terungkap.
Dalam perang ada istilah "garis depan". Apakah ini merupakan medan sesungguhnya? Belum tentu sebab kebiasaan bicara serampangan nyatanya di garis depan itulah seluruh prajurit dikorbankan agar gugur dahulu.
Istilah ini bisa saja terjadi. Namun sebenarnya seorang panglima perang juga akan ikut gugur jika dia berpaham seperti itu. Lalu? Pertempuran adalah visi. Jika visi tersebut telah dimiliki oleh seorang panglima perang yang andal tak gampang sang prajurit jadi korban untuk sebuah "garis depan". Jika sang panglima perang sadar, seluruh tanggung jawabnya adalah juga kegagalannya.
Kita sekarang berada dalam sebuah lingkup proses entah apapun. Di sana tuntutan cukup tinggi, selain berpacu atas waktu juga kemungkinan paling buruk. Bahwa bisnis menghendaki kecermatan berpikir. Dia perlu orientasi tajam akan adanya analisa. Dia pula mengajari gara segala perbuatan sekecil apapun dipertanggung jawabkan.
Batas pengalaman sering jadi alasan untuk dipertanyakan. Istilah itu ternyata tidak sama sekali menjadi sumber data. Kenapa? Dia datang dari asumsi semata, bisa saja terlalu lama menempati satu bidang kerja menganggap segalanya hanya dia yang bisa. Alhasil itu jadi evaluasi sementara pengalamanlah pemenangnya.
Mencari orang pengalaman mudah, hanya pendalaman menganalisis sedikit sekali. Karena itu kriteria pengalaman bisa jadi sudah bukan alasan tepat menjadikan seorang pemimpin.
Lingkup proses membutuhkan keandalan utama. Dia sebagai ujung tombak "pengendalian", sesekali pula sebagai pendahulu mengambil tindakan nyata atas terlaksanakannya satuan target. Kinerja membutuhkan keandalan. Kinerja pula akan melahirkan talenta baru mewakili sebuah usaha.
Sisanya seorang leader garis depan adalah bukan saja menjadi keakuratan akan mulainya pengambilan keputusan. Sebab manajeman yang benar adalah mereka dengan berani mengajarkan membuat keputusan tepat. Bukan penantian keputusan atau mohon petunjuk. Satu saat perubahan-perubahan itu sarat akan beragam pendapat ..., ini justru akan lebih baik karena variasi kreativitas muncul dalam kurun waktu terdekat.
Proses merupakan hal utama meraih produtivity, untung sebagai harapan selain semangat berkarya dari titik terbawah telah tertanam. Dari pimpinan depan inilah sebuah data berawal, sebuah usaha tentu akan melihat sebuah episode awal tentang proses itu. Dengan kata lain sebelum persoalan menjadi besar kendala itu telah terdeteksi jika kita punya mata hati. Karena di sanalah mata kita telah tertanam.


0 komentar:

 

Sahabat Oksa

KONTAK SEMENTARA KAMI

KONTAK SEMENTARA KAMI

Yuk, Terbitkan Karyamu!!!