MENGGAPAI MIMPI 2017 - sebuah kumpulan cerpen


Tiba-tiba sang penulis memecah kesunyian yang sekejap saja. “Aku terkena kanker, Kinanti,” kata sang penulis tiba-tiba, tanpa mengubah nada suaranya.
Kinanti mematung. Dia takut salah dengar. Wajah sang penulis tidak berubah, semburat senyum masih tersungging di bibirnya. Benarkah yang dia dengar tadi?
“Kamu tidak salah dengar,” ujarnya lembut, seakan membaca pikiran Kinanti. “Kanker paru-paru.” Dia menambahkan keterangan itu, seolah Kinanti membutuhkannya.
“Aku....” Kinanti tak tahu harus berkata apa.
Sang penulis mengangkat tangannya seraya tersenyum. “Kamu tidak perlu mengatakan apa-apa. Aku tidak minta dihibur, kok. Aku sudah tahu apa yang ingin kamu katakan dan aku tidak membutuhkannya. Aku hanya ingin kamu tahu saja, supaya tidak kaget. Aku tidak mau jika suatu hari nanti kamu masuk ke rumahku dan mendapati aku sudah tidak bernyawa, kamu malah kabur karena takut dituduh membunuh. Padahal, aku memang sakit,” katanya, sambil terkekeh.


0 komentar:

 

Sahabat Oksa

KONTAK SEMENTARA KAMI

KONTAK SEMENTARA KAMI

Yuk, Terbitkan Karyamu!!!